Senin, 30 Mei 2011

PENENTUAN HARGA PERMINTAAN

DAN

HARGA PENAWARAN


Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.

DEFINISI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.
Penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.

HUKUM PERMINTAAN DAN HUKUM PENAWARAN

Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) :
Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya.
Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.

Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PERMINTAAN (DEMAND)

1. Perilaku konsumen / selera konsumen

2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap

3. Pendapatan/penghasilan konsumen

Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
4. Perkiraan harga di masa depan

Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah.
5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENAWARAM (SUPPLY)

1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.

PENENTUAN HARGA KESEIMBANGAN

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Kurva Permintaan dan Fungsi Permintaan


Kurva permintaan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli.
Kurva permintaan dibuat berdasarkan data riel di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai tingkat harga, yang disajikan dalam bentuk tabel.
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat akan suatu barang ditentukan oleh banyak faktor.
Diantara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah :
  • Harga barang itu sendiri
  • Harga barang-barang lain yang bersifat substitutif terhadap barang tersebut
  • Pendapatan rumah-tangga atau pendapatan masyarakat
  • Selera seseorang atau masyarakat
  • Jumlah penduduk.
Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan ( demand function) adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dan semua faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan seperti yang telah disebutkan diatas, maka dapat disusun fungsi permintaan umum, sebagai berikut :
Qd = f ( Pq, Ps.i, Y, S, D), di mana :
Qd = jumlah barang yang diminta
Pq = harga barang itu sendiri
Ps.i = harga barang-barang substitusi ( i = 1,2,…,n)
Y = pendapatan
S = selera
D = jumlah penduduk.
Pengaruh Faktor-Faktor Selain Harga Barang Itu Sendiri Terhadap Permintaan
Perubahan permintaan suatu barang yang dipengaruhi oleh faktor-faktor selain harga barang itu sendiri, akan ditunjukkan oleh pergeseran kurve permintaan ke kiri atau ke kanan. Pergeseran ke kiri menunjukkan penurunan jumlah permintaan, sedangkan pergeseran ke kanan menunjukkan peningkatan jumlah permintaan.
Kurva Penawaran dan Fungsi Penawaran

Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual. Kurva ini dibuat atas dasar data riel mengenai hubungan tingkat harga barang dan jumlah penawaran barang tersebut yang dinyatakan dalam daftar penawaran (tabel penawaran).
Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran :
  • Harga barang itu sendiri
  • Harga barang-barang lain (barang-barang substitusi)
  • Biaya produksi
  • Tujuan-tujuan perusahaan
  • Tingkat teknologi yang digunakan
Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual dan semua faktor yang mempengaruhinya.
Fungsi penawaran secara umum ditulis :
Qs = f (Pq, Pl.i, C, O, T), di mana :
Qs = jumlah barang yang ditawarkan
Pq = harga barang itu sendiri
Pl.i = harga barang-barang lain (i = 1,2, ….,n)
O = tujuan-tujuan perusahaan
T = tingkat teknologi yang digunakan.
Pengaruh Faktor-Faktor Selain Harga Barang Itu Sendiri
Apabila pengaruh harga barang itu sendiri (Pq) terhadap jumlah barang yang ditawarkan (Qs) ditunjukkan oleh gerakan naik-turun di sepanjang kurva penawaran, maka untuk pengaruh harga barang-barang lain (Pl), biaya produksi (C), tujuan-tujuan perusahaan (O), dan teknologi (T) ditunjukkan oleh pergeseran kurva penawaran ke kiri atau ke kanan.
Penentuan Harga Pasar dan Jumlah Barang Yang Diperjualbelikan

Harga pasar atau harga keseimbangan
Tingkat harga di mana jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual sama dengan jumlah barang yang diminta oleh para pembeli. Pada kondisi demikian dikatakan bahwa pasar dalam keadaan keseimbangan atau ekuilibrium.
Penentuan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan dalam keadaan
keseimbangan dapat dilakukan melalui tiga cara :
  • tabel (angka)
  • grafik (kurva)
  • matematik
Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat menggabungkan tabel permintaan dan tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan penawaran.
Keadaan keseimbangan pasar dapat ditentukan dengan menggabungkan kurve permintaan dan kurve penawaran menjadi kurve permintaan dan penawaran.
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.

RUANG LINGKUP EKONOMI

DEFINISI EKONOMI


Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani  (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,”
Secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.”
Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi dan makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) dan normatif, mainstream dan heterodox, dan lainnya.

FUNGSI EKONOMI

  • Sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah.
  • Dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnyaekonomi seperti yang telah disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI

Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutamayang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Moneyyang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling “bertarung” dalam dunia ilmuekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.
Metodologi
Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
Aspek yang erat hubungannya dengan metodologi dalam analisis ekonomi

Aspek-aspek tersebut adalah:
  • Masalah pokok ekonomi yang di hadapi setiap masyarakat, yaitu masalah kelangkaan atau kekurangan. Berdasarkan uraian mengenai masalah ekonomi pokok tersebut akan dirumuskan definisi ilmu ekonomi.
  • Jenis-jenis analisis ekonomi.
  •  Ciri-ciri utama suatu teori ekonomi dan kegunaan teori ekonomi.
  • Bentuk-bentuk alat analisis yang digunakan pakar ekonomi dalam menerangkan teori ekonomi dan menganalisis berbagai peristiwa yang terjadi dalam perekonomian.

DEFINISI KEGIATAN EKONOMI

Kegiatan ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi (menggunakan) barang dan jasa tersebut.

MASALAH POKOK PEREKONOMIAN

Masalah kelangkaan

Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat.
Faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barangyang mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan menentukan pilihan.
Kebutuhan Masyarakat

Yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimportdari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk:
• Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli.
• Keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.
Keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif.
Jenis-jenis Barang

1. Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia. Barang-barang tersebut dibedakan kepada barang inferior (contoh: ikan asin dan ubi kayu), barang esensial (contoh: beras, gula dan kopi), barang normal (contoh: baju dan buku) dan barang mewah (contoh: mobil dan emas).
2. Berdasarkan cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat. Barang-barang tersebut dibedakan menjadi barang pribadi (contoh: makanan, pakaian dan mobil) dan barang publik (contoh: jalan raya, lampu lalu lintas dan mercu suar).

FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

Yang dimaksudkan dengan faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa.
Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan kepada empat jenis, yaitu:
1. Tanah dan sumber alam, faktor produsi ini disediakan oleh alam. Faktor produksi inimeliputi tanah, barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit tenaga listrik.
2. Tenaga kerja, faktor produksi ini bukan saja jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi keahlian dan keterampilan. Dari segi keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu: tenaga kerja kasar, tenaga kerja terampil dan tenaga kerja terdidik.
3. Modal, faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan.
4. Keahlian keusahawanan, faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Kealian keusahawanan meliputi kemahiran mengorganisasi ketiga sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif dan efisien sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat.
Pendefinisian masalah pokok ekonomi terdapat 2 pendifinisian, aliran klasik dan modern, dimana memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

MASALAH EKONOMI MENURUT ALIRAN KLASIK

Ekonomi klasik diwakili oleh ADAM SMITH. Menurut ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan kepada 3 permasalahan penting yaitu masalah produksi,masalah distribusi, dan masalah konsumsi.
1. Masalah Produksi
Untuk mencapai kemakmuran, baranng-barang kebutuhan harus tersedia ditengah masyarakat, karna masyarakat sangat hitrogen, maka barang-barang yang tersediapun beragam jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus diproduksi.
2. Masalah Distribusi
Agar barang atau jasa yang di hasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan prsarana distribusi yang baik.
3. Masalah Konsumsi
Barang hasil produksi yang telah didistribusikan kpd masyarakat idialnya dapat dipakai atau dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tepat pula.

MASALAH EKONOMI MENURUT ALIRANMODERN

Para ahli ekonomi modern sepakat bahwa dengan sumberdaya yang tersedia, pling sedikit ada 3 masalah pokok yang dihadapi setiap perekonomian yang harus dipecahkan oleh masyarakat sebagai subjek ekonomi. Salah satunya adalah Pengaruh mekanisme harga.
Krisis finansial global yang terjadi sejak akhir tahun 2007 telah menyebabkan perlambatan ekonomi global secara bertahap. Diperkirakan daya beli masyarakat menurun. Banyak pihak mengatakan bahwa krisis hanya terjadi pada negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Namun perlu diingat bahwa sebagian besar negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh (energing market) menguasai 60% pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan negara-negara maju. Karena itu, jika terjadi penurunan permintaan, pasti akan berdampak terhadap permintaan barang-barang dari negara-negara yang sedang tumbuh (emerging countries). Tentu hal ini akan berakibat pada menurunnya kinerja berbagai sektor usaha, khususnya industri.
Harapan untuk segera terlepas dari himpitan krisis ekonomi yang terjadi sejak akhir tahun 2007 nampaknya bukan merupakan sesuatu yang berlebihan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator ekonomi, seperti tingkat suku bunga perbankan yang terus menurun, menyesuaikan suku bunga SBI, inflasi yang semakin terkendali serta transaksi di bursa efek yang semakin bergairah. Kondisi tersebut setidaknya dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa Indonesia sudah mulai memasuki tahap recovery atau kebangkitan.
Memang masih banyak faktor lain yang mempengaruhi dan sekaligus menentukan tingkat prosentase pemulihan ekonomi dan tingkat suku bunga bank, inflasi serta kondisi bursa efek pada umumnya dapat dijadikan sebagai barometer.

SISTEM EKONOMI

Sistem ekonomi merupakan suatu susunan dari unsur-unsur ekonomi yang saling berhubungan dan bekerja sama sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan bersama, yaitu terpenuhinya kebutuhan yang bersifat materi. Tujuan dari system ekonomi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu Negara.
Macam-macam Sistem Ekonomi


1. Sistem Ekonomi Tradisional

Suatu sistem ekonomi yang masih menggunakan faktor-faktor produksi dengan pola tradisional atau adat kebiasaan yang tergantung pada faktor alam. Mtoivasi kegiatan ekonominya, yaitu untuk memenuhi kebutuhan bersama.
2. Sistem Ekonomi Pasar

Sistem ekonomi pasar adalah suatu sisten ekonomi yang sebagian besar barang-barang kapital baik yang buatan manusia maupun buatan alam yang dimiliki swasta. Proses produksi, distribusi, dan konsumsinya dilaksanakan dalam rangka mencari laba yang sebesar-besarnya oleh pemilik.
3. Sistem Ekonomi Terpusat

Suatu sistem ekonomi yang seluruh kebijakan perekonomiannya ditentukan oleh pemerintah. Motivasi kegiatan ekonomi nya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan dan untuk kemakmuran negara.
4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi hasil dari perpaduan dari sistem ekonmi pasar dengan sistem ekonomi terpusat sehingga kelemahan-kelemahan yang ada pada kedua sistem tersebut dapat diatasi. Pada sistem ekonomi ini ada kebebasan bagi perseorangan dan swasta untuk ikut dalam kegiatan ekonomi.
5. Sistem Ekonomi Indonesia

Sistem ekoomi Indonesia dikenal sebagai Demokrasi Ekonomi adalah Sistem Ekonomi yang dijalankan oleh Indonesia. Pda sistem ini, kegiatan produksi dilakukan oleh semua, untuk semua, dan dibawah pimpinan atau kepemilikan oleh anggota-anggota masyarakat. Motivasi kegiatan ekonominya dalah untuk kemakmuran masyarakat dengan memenuhi kebutuhannya dan mengembangkan keselarasan, keserasian serta keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA SISTEM EKONOMI (DI INDONESIA)

FAKTOR INTERN

• Lembaga ekonomi
• Sumber daya ekonomi
• Faktor produksi yang dimiliki
• Ligkungan ekonomi
• Organisasi dan manajemen

FAKTOR EKSTERN
• Falsafah Pancasila
• Landasan Konstitusional UUD 1945
• GBHN
• Keadaan kondisi politik
• Kepastian hukum
• Masyarakat dalam arti luas
• Pemerintah

Perubahan Dan Pengembangan Organisasi




Organisasi sebagai suatu bentuk kehidupan dalam masyarakat juga mengalami perubahan, karena organisasi juga harus selalu menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Organisasi mengalami perubahan karena organisasi selalu menghadapi berbagai macam tantangan.

Pengembanganorganisasi mempunyai dua arti, yaitu pengembangan organisasi sebagai fungsi administrasi dan pengembangan organisasi sebagai fungsi spesialis atau sebagai suatu teknik manajemen
  
Fungsi Administrasi

Administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi, baik dalam pengertian luas maupun sempit di dalam penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi-fungsi manajemen , yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
Jadi administrasi adalah penyelenggaraannya, dan manajemen adalah orang-orang yang menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi dari keduanya merupakan fungsi penyelenggaraan kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama (kerjasama) untuk mencapai tujuan yang yang telah ditetapkan.

Fungsi Spesialis

Fungsi spesialis ini merupakan suatu fungsi pada teknik manajemen yang dikhusukan sebagai pengembangan organisasi
  
CIRI-CIRI PENGEMBANGAN ORGANISASI
  • merupakan usaha yang dilakukan secara berencana.
  • mencerminkan suatu proses yang berlangsugn terus-menerus.
  • berorientasi masalah organisasi yang harus dipecahkan.
  • merupakan usaha ke arah penyempurnaan organisasi.
  • merupakan tanggapan terhadap berbagai perubahan yang terjadi diluar organisasi, dsb.

Metode Pengembangan Organisasi

a.Jaringan manajerial
b.Latihan kepekaan
c.Pembentukan tim
d.Umpan balik Survai

Metode Pengembangan Keterampilan & Sikap

a.Latihan ditempat kerja
b.Latihan instruksi kerja
c.Latihan diluar tempat kerja
d.Latihan ditempat tiruan
 
Manajer senatiasa mengantisipasi perubahan-perubahan dalam lingkungan yang akan mensyaratkan penyesuaian-penyesuaian disain organisasi diwaktu yang akan datang. Perubahan-perubahan dalam lingkungan organisasi dapat disebabkan oleh kekuatan internal dan kekuatan eksternal. Berbagai kekuatan eksternal dapat menekan organisasi untuk mengubah tujuan, struktur dan operasinya. Sedangkan perubahan dari faktor seperti tujuan, kebijakan manajer, sikap karyawan, strategi dan teknologi baru juga dapat merubah organisasi.

Cara Penanganan Perubahan
Cara menangani perubahan organisasi memerlukan pendekatan. Cara pertama adalah konsep perubahan reaktif dan yang kedua program perubahan yang direncanakan ( Planed Cange )
Pada cara pertama biayanya murah dan sederhana serta ditangani secara cepat, di mana manajer akan memberikan reaksi setelah masalah terjadi. Misalnya bila peraturan pemerintah baru mensyaratkan perusahaan untuk mempunyai perlindungan terhadap kebakaran mungkin manajer membeli alat-alat kebakaran.
Pendekatan yang kedua atau juga disebut proses produktif, thomas dan Bennis mendefinisikan perubahan yang direncanakan sebagai perencanaan dan implementasi inovasi struktural, kebijaksanaan secara sengaja. Pendekatan ini tepat bila keseluruhan atau sebagaian besar satuan organisasi menyiapkan diri untuk menyesuaikan dengan perubahan.

Penolakan Terhadap Perubahan
Ada tiga sumber penolakan terhadap perubahan yaitu :
1. Ketidak pastian tentang akibat dan pengaruh perubahan
2. Ketidak pastian untuk melepaskan keuntungan-keuntungan yang ada
3. Pengetahuan akan kelemahan-kelemahan dalam perubahan yang diusulkan.

Peoses Pengelolaan Perubahan
Proses perubahan harus mencakup dua gagasan dasar untuk mencapai kualifikasi organisasi. Pertama ada retribusi kekuasaan dalam struktur organisasi, kedua retribusi ini dihasilkan dari proses perubahan yang bersifat pengembangan.

Pendekatan Perubahan Organisasi
Harold J. Leavitt menyatakan bahwa organisasi dapat diubah melalui pengubahan struktur, teknologi dan atau orang-orangnya.
Pendekatan Struktur
Pengubahan struktur organisasi menyangkut modifikasi dan pengaturan sistem internal, seperti acuan kerja, ukuran dan komposisi kelompok kerja, sistem komunikasi, hubungan-hubungan tanggung jawab atau wewenang. Pendekatan struktural dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari :
Pertama melalui aplikasi prinsip-prinsip perancangan organisai klasik. Pendekatan ini berusaha untuk memperbaiki penciptaan pembagian kerja yang tepat dari tanggung jawab jabatan para anggota organisasi, pengubahan rentang manajemen, deskripsi jabatan dan sebagainya.
Kedua desentralisasi. Hal ini didasarkan pada penciptaan satuan-satuan organisasi yang lebih kecil dan dapat berdiri sendiri dan memutuskan perhatian pada kegiatan yang berorientasi tinggi. Hasilnya perbaikan prestasi kerja. Ketiga modifikasi aliran kerja dalam organisasi. Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa aliran kerja dan pengelompokan keahlian yang tepat akan berakibat kenaikan produktifitas secara langsung dan cenderung memperbaiki semangat dan kepuasan kerja.


Pendekatan Teknologi
Untuk mremperbaiki prestasi F.W. Taylor dan pengikutnya mencoba menganalisa dan memperbaiki interaksi-interaksi pada karyawan dan mesin-mesin untuk meningkatkan efisiensi sehubungan dengan perubahan teknologi adakalanya perubahan yang dilakukan ternyata sering tidak cocok dengan struktur organisasi. Hal ini dapat menciptakan ketidak senangan dan pemutusan hubungan diantara para anggota organisasi akibanya terjadi penurunan produktifitas lebih banyak kecelakaan dan tingkat perputaran karyawan yang tinggi.

Pendekatan Orang
Pendekatan orang bermaksud untuk mengubah secara langsung perilaku karyawan melalui pemusatan pada keterampilan sikap, prsepsi dan pengharapan mereka, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan efektif.

Konsep Pengemabangan Organisasi
Salah satu teknik pengembangan Organisasi adalah Grid OD yang didasarkan atas kisi-kisi manajerial. R. Blake dan J. Mouton mengidentifikasikan berbagai kombinasi perhatian terhadap produk dan orang. Enam tahap yang perlu diperhatikan dari program Grid OD yaitu :
1. Latihan
2. Pengembangan tim
3. Pengembangan antar kelompok
4. Penetapan tujuan organisasi
5. Pencapaian tujuan
6. Stabilitas.

Manajemen Konflik ( Management Conflict )
Konflik organisasi adalah perbedaan pendapat antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok, karena harus membagi sumber daya yang langka, atau aktivitas kerja dan atau karena mereka mempunyai status, tujuan, penilaian atau pandangan yang berbeda.
Perbedaan antara konflik dengan persaingan ( kompetensi) terletak pada apakah salah satu pihak dapat mencegah pihak lain dalam pencapaian tujuannya ? kompetensi terjadi, apabila tujuan kedua belah pihak tidak sesuaim, akan tetapi kedua belah pihak tidak dapat saling mengganggu. Sebagai contoh dua bagian pemasaran komputer yang saling bersaing dalam satu organisasi, dimana kedua bagian tersebit siapakah yang pertama mencapai atau memenuhi keuota penjualan yang paling banyak.

Jenis-Jenis Konflik
Ada lima jenis ( tipe ) konflik dalam kehidupan organisasi yaitu :
1. Konflik didalam individu :konflik ini timbul apabila individu merasa bimbang terhadap pekerjaan mana yang harus dilakukannya, bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama : konflik ini timbul akibat tekanan yang berhubungan dengan kedudukan atau perbedaan-perbedaan kepribadian.
3. Konflik antar individu dan kelompok : konflik ini berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka, contohnya seseorang yang dihukum karena melanggar norma-norma kelompok.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama.: adanya pertentangan kepentingan antar kelompok.
5. Konflik antar organisasi
6. Akibat adanya bentuk persangingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik semacam ini diakui sebagai sarana untuk mengembangkan produk baru, teknologi, jasa-jasa, harga yang lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara lebih efisien.

Metode-Metode Pengelolaan Konflik
Metode Stimulasi Konflik
Metode ini digunakan untuk menimbulkan rangsangan karyawan karena karyawan pasif yang disebabkan oleh situasi dimana konflik terlalu rendah. Rintangan semacam ini harus diatasi oleh manajer untuk merngsang konflik yang produktif.
Metode stimulasi konflik meliputi 1) pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam kelompok 2) penyusunan kembali organisasi 3) penawaran bonus, pembayaran intensif dan penghargaan untuk mendorong persaingan 4) pemilihan manajer-manajer yang tepat dan 5) perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan.

Metode Pengurangan Konflik
Metode ini mengurangi permusuhan ( antagonis ) yang ditimbulkan oleh konflik dengan mengelola tingkat konflik melalui pendinginan suasana” akan tetapi tidak berurusan dengan masalah yang pada awalnya menimbulkan konflik itu.
Metode pertama adalah mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa diterima kedua kelompok metode kedua mempersatukan kelompok tersebut untuk menghadapi ancaman atau musuh yang sama.

Metode Penyelesian Konflik
Metode ini dapat terjadi melalui cara-cara 1) kekerasan ( Forcing) yang bersifat penekanan otokratik 2) penenangan (smoolling ) yaitu cara yang lebih diplomatis 3) penghindaran ( avoidance ) dimana manajer menghindar untuk mengambil posisi yang tegas 4) penentuan melalui suara terbanyak ( majority rule ) mencoba untuk menyelesaikan konflik antar kelompok prosedur yang adil.

Konflik Struktural
1. Konflik Hirarki, konflik yang terjadi diberbagai tingkatan organisasi. Contoh konflik manajemen puncak dengan manajemen menengah, konflik antar manajer dengan karyawan.
2. Konflik Fungsional, konflik yang terjadim antar departemen fungsional organisasi. Contoh konflik antar bagian produksi dengan bagian pemasaran dengan bagian produksi dan sebagainya.
3. Konflik Linistaf konflik yang terjadi antar lini dengan staf karena ada perbedaan-perbedaan di antara keduanya.
4. Konflik Formalinformal, konflik yang terjadi antara organisasi formal dengan informal.

Konflik Lini Dan Staf
Bentuk umum dari konflik organisasi adalah konflik antara para anggota lini dan staf. Perbedaan ini memungkinkan para anggota lini dan staf untuk melaksanakan tugas mereka masing-masing secara efektif.
Pandangan lini :
Para anggota lini berpendapat bahwa para anggota staf mempunyai empat keluarga
1. staf melampaui wewenang
2. staf tidak memberikan advis yang sehat
3. staf menumpang keberhasilan lini
4. staf mempunyai prespektif yang sempit
Pandangan staf
1. Lini tidak mau meminta bantuan staf pada waktu yang tepat
2. Lini menolak gagasan baru
3. Memberi wewenang yang terlalu kecil kepada staf
Penanggulangan Konflik Lini dan Staf
1. Penegasan tentang tanggung jawabnya
2. Pengintegrasian kegiatan-kegiatan
3. Mengajarkan lini untuk menggunakan staf
4. Mendapatkan pertanggung jawaban staf atas hasil-hasil

Minggu, 29 Mei 2011

Ramadhan Bulan Teror Bagi Rakyat Miskin Jakarta




Dalam menyongsong Ramadhan bulan penuh berkah ternyata tidak berlaku bagi rakyat miskin di Jakarta. Bulan yang salah satunya diidentikan dengan memupuk rasa solidaritas terhadap kaum papa tidak berlaku bagi rakyat miskin. Di bulan ini setiap tahunnya rakyat miskin di Jakarta mengalami teror yang dilakukan oleh pemerintahnya sendiri. Pada bulan Agustus-September 2008 (menjelang dan saat ramadhan) saja Aliansi Rakyat Miskin (ARM) mencatat sekitar lebih dari 6000 warga miskin di Jakarta mengalami penggusuran dan penangkapan, terdiri dari warga kampung yang digusur paksa (bahkan dibakar paksa), waria, perempuan yang dilacurkan, anak jalanan, pedagang kaki lima, pengemis, tuna karya, pengamen, penahanan bemo dan becak, dan pekerja sektor informal di jalan lainnya. Seribu lima ratus lebih warga miskin di Jakarta merupakan korban dari pemberlakuan Peraturan Daerah No.8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum DKI Jakarta (Perda Tibum).
Penggusuran dan perampasan atas hak-hak hidup rakyat miskin yang mengatasnamakan ‘penertiban’ sering menggunakan tindakan represif dan menyalahi hak asasi manusia. Hal tersebut jelas sangat berdampak pada semakin tersingkirnya rakyat miskin dari akses ekonomi dan tempat tinggal mereka. Disinilah letak nyata dari pemiskinan yang dilakukan negara atas rakyatnya.
Negara sebagai lembaga yang seharusnya melindungi dan menjamin hak-hak rakyat miskin sesuai amanat konstitusi, kini terbukti telah melakukan pengkhianatan terhadap amanat konstitusi dan aspirasi rakyat, serta menunjukkan ketidakmauan pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyatnya tanpa diskriminasi. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan pemerintah pusat sampai daerah selalu didasari atas kepentingan-kepentingan minoritas pemilik modal yang bergaris ideologi neoliberal. Banyak penggusuran lahan yang digunakan rakyat miskin untuk tinggal dan mencari uang digunakan untuk kepentingan korporasi dan pemodal dengan mendirikan pusat niaga, lahan pemukiman, fasilitas koporasi, dll. Kasus-kasus terbaru di Jakarta telah terjadi di beberapa kawasan, seperti Taman BMW, Cengkareng, Salemba, Kwitang, Pedongkelan, Blok M, dll. Ironisnya penggusuran tersebut dilakukan tanpa sama sekali memberikan solusi kepada rakyat untuk dapat tinggal layak dan bekerja di Jakarta, semata untuk bertahan hidup.
Selain itu, biaya penertiban rakyat miskin di Jakarta yang mencapai Rp80.702.384.500 (APBD DKI Jakarta, 2008) menunjukkan adanya perlakuan diskriminatif terhadap rakyat miskin. Dana yang sebesar itu lebih baik dialokasikan bagi pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Perda Tibum Melanggar HAM

Beberapa penertiban yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sering didasari pada alasan demi menegakkan Perda Tibum. Namun, substansi Perda Tibum tersebut tidak sejalan dengan peraturan perundang-undangan di atasnya dan tidak sesuai dengan nilai-nilai hak asasi manusia. Selain itu, masyarakat luas tidak dilibatkan dalam penyusunannya. Perda Tibum yang sedang menjalani Judicial Review oleh Makamah Agung (MA) seharusnya menjadi prioritas bagi MA untuk segera memutuskan pembatalan pemberlakuan Perda Tibum karena telah meminggirkan hak asasi manusia. Rakyat miskinlah yang paling terkena dampak dari perda bermasalah ini.
Oleh karena itu, Aliansi Rakyat Miskin:
1. Menolak segala bentuk penggusuran dan penangkapan rakyat miskin karena merenggut hak atas ekonomi dan pemukiman rakyat.
2. Menolak diberlakukannya Peraturan Daerah No.8 tentang Ketertiban Umum DKI Jakarta (Perda Tibum).
3. Menuntut program jaminan sosial dari pemerintah menyangkut:
a) Lapangan pekerjaan dan upah layak nasional bagi rakyat miskin
b) Perumahan gratis nasional bagi rakyat miskin
c) Pendidikan dan kesehatan gratis nasional bagi rakyat miskin
4. Libatkan rakyat miskin seluas-luasnya dalam setiap pembuatan kebijakan.
Kami juga menyerukan kepada seluruh rakyat miskin Indonesia, khususnya Jakarta, untuk:
1. Membentuk dewan-dewan rakyat miskin sebagai bentuk langsung dari keterlibatan rakyat dalam penentuan kebijakan.
2. Mendatangi posko-posko Aliansi Rakyat Miskin (ARM) untuk melakukan pengaduan, konsolidasi dan konsultasi masalah-masalah rakyat miskin di Jakarta. Posko-posko tersebut antara lain berada di:
a. LBH APIK, Jl. Raya Tengah No.16 Rt. 01/09, Kramatjati, Jakarta Timur 13540
Telp. 021-87797289, Fax.: 021 – 87793300, e-mail: apiknet@centrin.net.id.
b. LBH Jakarta, Jl. Diponegoro 74 Jakarta Pusat. Telp. 021-3145518, Fax: 021-3912377, email: lbhjkt@indosat.net.id
c. Jakarta Centre for Street Children (JCSC), Jl Pemuda III Rt. 12/02 Rawamangun Jakarta Timur, Pulo Gadung, 13320. Telp: 081382917852. Email: jcsc-indo@gmail.com
d. Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP), Jl. Kramat Sawah No.0303, Paseban, Jakarta Pusat. Telp: 085283322886.
e. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Jakarta, Jl. Salemba 9 Jakarta Pusat. Telp: 021-3919349.

ISU STRATEGIS DALAM MENGELOLA TEKNOLOGI DAN INOVASI



Setelah menyimak bagian ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan:
1)      Peran strategis teknologi  sebagai bagian strategi  korporasi
2)      Inovasi Radical dan Incremental
3)      Tantangan Pengembangan  Inovasi
4)      Peran organisasi dalam pengembangan inovasi
5)      Kultur entrepreneurship yang inovatif

10.1.       Peran Teknologi
Teknologi menjadi bagian penting yang mendukung keberhasilan strategi suatu perusahaan ataupun organisasi. Karena itu, pihak manajemen tidak segan-segan menginvestasikan sejumlah dana untuk kepentingan teknologi. Teknologi menjadi penentu perusahaan saat berhadapan dengan para pesaingnya. 
UNDP (2001), melaporkan bahwa bahwa transformasi teknologi dewasa ini berkaitan dengan transformasi lainnya yakni globalisasi; dan bersamaan dengan kegiatan menciptakan jaringan. Selanjutnya dijelaskan kaitan antara kapabilitas masyarakat – yang didukung oleh kemajuan penerapan teknologi dalam bidang obat-obatan, komunikasi, pertanian, energi, dan manufaktur – telah nyata meningkatkan kapabilitas dan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, teknologi sendiri ditentukan oleh perkembangan kapasitas dan kesejahteraan daripada masyarakat itu sendiri.
Satu hal penting lainnya yang dapat dicatat dari laporannya bahwa perkembangan industri sekarang telah memasuki zaman jaringan dimana teknologi bekerja dalam berbagai bidang, utamanya:
·             Riset dan inovasi
Dengan tersedianya teknologi maka kolaborasi antar lembaga dan bisnis dalam satu negara semakin nyata dan tidak dapat dihalangi.
·             Produksi
Pusat teknologi bisa saja di negara-negara maju seperti Amerika Utara, Kanada dan Jepang, akan tetapi fasilitas lain dapat berlokasi di negara-negara lain yang telah menjadi jaringan korporasi demikian.


·             E-business
Penggunaan internet dan bentuk lainnya telah memungkinkan kontak bisnis secara langsung yang dikenal dengan business to business, dan sampai sekarang diprediksikan akan naik secara nyata.
·             Diaspora
Sebaran daripada ilmu dan teknologi demikian cepat, yang apabila datang dari negara berkembang akan dapat menciptakan nilai kepada negara tersebut dengan memberikan nilai kepada bisnis, hubungan, dan transfer keahlian dari negara basisnya.
·             Advokasi
Dengan tersedianya teknologi maka antara pihak yang berkaitan dapat memberikan advokasi satu dengan lainnya.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi bukan saja berperan untuk kemajuan satu perusahaan, akan tetapi lebih dari itu teknologi menjadi tumpuan satu bangsa untuk mensejahterakan rakyatnya. Teknologi  diyakini tergantung pada kesejahteraan dan kapasitas dari bangsa itu sendiri.
Salah satu contoh, Trilogi adalah suatu perusahaan yang berhasil memotivasi karyawannya dengan menggunakan teknologi komputer – pemakaian internet – sehingga membuka kesempatan bagi karyawan untuk melakukan berbagai inovasi. Internet disiapkan untuk memberikan pelayanan yang lebih kepada pelanggan. Dengan penggunaan teknologi perusahaan dapat mempertahankan bahkan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan sehingga pelanggan tetap terpuaskan. Bahkan pada perusahaan penerbangan penggunaan Internet menjadi bagian pelayanan utama. Internet dapat memotong berbagai perantara (disintermediation) yang dapat menciptakan efisiensi bagi perusahaan, dan lebih dari itu Internet “memanjakan” pelanggan. Dengan  penggunaan Internet dalam reservasi, maka pelanggan juga menikmati efisiensi yang diciptakan oleh perusahaan. Dan akhirnya, Internet menjadi alat perusahaan untuk memposisikan dirinya terhadap pesaing dalam industri yang digelutinya.

Oleh karena itu, harus dicatat sejak dini bahwa peran teknologi berkaitan dengan inovasi yang memungkinkan seluruh jajaran di perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih kepada  pelanggan. Peran teknologi haruslah diorientasikan kepada pelayanan, baik terhadap pelanggan internal maupun eksternal. Inovasi dalam hal ini diartikan sebagai pemanfaatan pengetahuan untuk mentransformasikan proses produk dan jasa secara komersil, guna memperoleh keuntungan. Terminologi inovasi yang berasal dari kata novus sesungguhnya berarti memperkenalkan sesuatu yang baru, sehingga pekerjaan inovasi juga terkait dengan masalah manajemen. Dalam kaitan ini maka sumber daripada inovasi adalah teknologi, sehingga dua hal ini berkaitan erat satu dengan lainnya. Walau harus dicatat bahwa teknologi bukanlah sumber satu-satunya.
Sesuai dengan itu harus dicatat pula bahwa keberadaan teknologi – inovasi dalam satu perusahaan berada dalam satu pengelolaan. Sehingga pengelolaan yang baik akan mendorong penggunaan teknologi dan inovasi yang memungkinkan strategi dapat terlaksana dan tujuan dapat tercapai.


10.2.        Penerapan Teknologi dan Inovasi Di Perusahaan

Teknologi tidak harus “high-tech”, akan tetapi perubahan teknologi akan mengakibatkan perubahan nyata perusahaan. Inovasi kecil akan dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan.
Teknologi dapat dibedakan menjadi:
1)                  Radical innovation. Teknologi ini demikian besar pengaruhnya terhadap perusahaan sehingga membuat berbagai perubahan yang radikal bahkan revolusiner. Produk yang dihasilkan mungkin mendapatkan hak paten, mungkin memberikan kekuatan nyata kepada perusahaan. Contoh daripada  teknologi ini adalah listrik, telepon, dan temuan dalam bidang obat-obatan.
2)                  Incremental innovations. Merupakan kelanjutan dari praktek perusahaan  yang sedang berlangsung. Dampak yang ditimbulkannya bersifat evolusioner. Akan tetapi teknologi demikian bisa menjadi sumber pendapatan baru perusahaan karena dapat memperpanjang produk lini dan perbaikan dalam manufaktur. Contoh daripada teknologi ini adalah penjualan makanan yang dibekukan, minuman sport, ban radial, buku elektronik, dan telepon digital.

Satu hal yang harus digarisbawahi bahwa tipe inovasi ini adalah kontinum. Temuan yang pada mulanya bersifat radical kemudian bergerak secara kontinum memberi kontribusi kepada temuan berikutnya sampai kepada incremental innovation.

·                     Product Innovation Vs. Process
Pada kenyataannya inovasi berkaitan dengan pertimbangan produk dan proses. Dalam kaitan ini product innovation mengacu pada penciptaan desain produk dan aplikasi teknologi yang dimaksudkan untuk mengembangkan produk baru. Inovasi produk berkaitan dengan strategi diferensiasi yang dilakukan oleh perusahaan baik melalui fitur produk ataupun perluasan produk. Sedangkan  inovasi proses berkaitan dengan perbaikan proses produksi yang efisien.  Dengan adanya teknologi maka perusahaan selalu dapat melakukan perbaikan proses melalui pemanfaatan material, siklus yang lebih pendek, dan strategi untuk menghadapi permintaan.

·                     Tantangan Inovasi
Inovasi tidak selalu berkaitan dengan hal yang besar. Inovasi diakui menjadi bagian perusahaan dalam menentukan daya saingnya, sehingga dikenal ungkapan  “melakukan inovasi atau mati”. Inovasi bagaimanapun sudah dikenal perannya, akan tetapi tidak selalu dapat digunakan dengan baik. Ditemui adanya penolakan resistensi dalam perusahaan.
Resistensi yang muncul utamanya berkaitan dengan dampak yang diterima perusahaan. Manakala perusahaan akan menerapkan inovasi, maka resistensi pertama adalah kekuatiran terhadap dampak yang akan diterima, apakah dampaknya nyata atau tidak.




Kenyataannya ada lima dilema dalam menerapkan inovasi yaitu:
·               Seeds versus weeds. Setiap perusahaan menghadapi banyak ide tentang pemanfaatan usulan teknologi. Akan tetapi selalu dihadapkan pada pertanyaan apa manfaat dari usulan teknologi ini terhadap perusahaan; jenis mana yang akan digunakan atau mana pula yang akan diabaikan.
·               Experience versus initiative. Blamana telah diterima satu usulan, maka persoalan yang muncul adalah siapa yang akan melaksanakannya. Senior memang berpengalaman akan tetapi cenderung menghindari resiko. Sementara manajer level menengah adalah inovatif akan tetapi mau benar sendiri.
·               Internal versus external staffing. Dalam mengelola usulan teknologi adakalanya dihadapkan pada pilihan penggunaan karyawan internal ataukah eksternal. Karyawan internal memang mempunyai kultur dan rasa memiliki yang tinggi kepada perusahaan, akan tetapi tidak selalu mempunyai kompetensi yang memadai untuk usulan teknologi yang akan digunakan. Sementara sumberdaya eksternal lebih mempunyai spirit untuk melaksanakan usulan teknologi.
·               Building capabilities versus collaborating. Usulan teknologi juga membutuhkan kapabilitas dan kemahiran yang berbeda, bukan hanya membutuhkan biaya. Apabila usulan akan dikerjakan bersama (kolaborasi) nantinya akan menimbulkan ketergantungan  kepada orang lain. Dalam hal ini alternatifnya adalah perusahaan dapat mengembangkan sendiri kemampuan karyawan untuk menerapkan usulan teknologi.
·               Incremental versus preemptive launch. Bagaimanapun perusahaan  harus mempertimbangkan apakah usulan diterapkan perlahan-lahan, sehingga tidak menimbulkan resiko – incremental. Sementara preemptive adalah penerapan yang langsung dilakukan secara besar-besaran akan tetapi dengan resiko yang besar. Bagaimanapun harus ada pertimbangan ketersediaan dana dan ketersediaan umpan balik sebelum menerima usulan teknologi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Fortune diketahui bahwa  kegagalan perusahaan utamanya dikarenakan ketidakmampuan perusahaan mengelola teknologi baru. Kenyataan ini sejalan dengan isu bahwa teknologi telah berkembang pesat menjadi suatu bisnis tersendiri di satu sisi, tapi di sisi lain menjadi penentu terhadap perusahaan, terutama dalam pertimbangan global. Fortune dalam studinya mengajukan lima pertanyaan kepada perusahaan dan meminta persetujuan responden terhadap pertanyaan dimaksud.

Tabel 10.1.   Hasil Penelitian Fortune Terhadap Para Eksekutif (Setuju, Tidak Setuju) Tentang Peranan Teknologi Dalam Memajukan Perusahaan
No.
Kondisi Perusahaan
Setuju
1.
Perusahaan Anda akhir-akhir ini kehilangan pelanggan dengan nilai rendah pada ceruk pasar, atau kehilangan pangsa pasar dengan nilai rendah.
55  %
2.
Perusahaan Anda kehilangan kesempatan tumbuh yang seharusnya dikejar ketika perusahaan masih lebih kecil karena kesempatan sekarang terlalu kecil untuk diminati.
60 %
3.
Tidak ada hubungan antara bentuk teknologi yang dianjurkan oleh barisan depan perusahaan dengan bentuk teknologi yang dianjurkan oleh top manajemen dimana dana diinvestasikan.
64 %
4.
Ketika perusahaan Anda melihat adanya gangguan teknologi pada perusahaan, maka segera dijelaskan dan menjadikannya sebagai permasalahan teknis. Apakah perusahaan menganggapnya sebagai permasalahan perusahaan atau mengatakan ini  termasuk persoalan pasar (setuju/tidak?).
56 %
5.
Pendatang baru telah mengeksploitasi kesempatan, dimana ketidakpastian meliputi pangsa pasar dan kebutuhan pelanggan yang diakibatkan oleh tindakan perusahaan.
68 %


10.3.              Peranan Manajemen

Korporasi meyakini peranan teknologi dan inovasi dalam memajukan perusahaan. Forbes menyatakan bahwa peranan teknologi dalam memajukan shareholder adalah sebagai akibat teknologi. Namun, sulit juga menghitung bagaimana return dapat diciptakan oleh bagian Research & Development dalam satu korporasi.
Berikut contoh bagaimana perusahaan-perusahaan menyiapkan kebutuhan teknologinya sejak dari misi perusahaan dirumuskan. Rumusan seperti ini diyakini tidak saja mendorong motivasi karyawan untuk bekerja lebih keras, akan tetapi memberikan jaminan kepada stakeholder bahwa mereka memang adalah perusahaan yang mengenali penggunaan teknologi secara baik.
AT&T : Kami percaya bahwa teknologi adalah mesin yang menjaga kami tetap vital dan tumbuh. Kultur kami adalah mengembangkan kreativitas, mencari presfektif yang berbeda dan mengejar kesempatan baru. Kami dengan cepat menyusupkan teknologi ke dalam pengembangan barang dan jasa kami.
General Mills : Inovasi adalah prinsip daripada pertumbuhan. Menjadi nomor satu terhadap pesaing maka kami menantang status quo, dan ingin selalu melakukan eksperimen. Motivasi kami adalah memberikan reward kepada yang berhasil mengatasi resiko, sementara tidak memberikan penalti kepada mereka yang tidak berhasil dalam melakukan ide.
Gerber : Misi akan dapat dicapai dengan tetap melakukan investasi dalam barang dan jasa; teknologi; inovasi dan penelitian dalam bidang nutrisi,  perawatan, dan pengembangan.
Gile : Kami akan berinvestasi dan menguasai teknologi vital yang menjadi kategori keberhasilan.
Hallmark : Kami percaya kepada kreativitas dan kualitas – dalam konsep, produk dan pelayanan kami, penting untuk keberhasilan kami.
Intel :  Untuk berhasil kami harus mempertahankan lingkungan inovasi. Kami akan mengembangkan perubahan, tantangan terhadap status quo,  mendengarkan kepada seluruh ide dan pandangan, mendorong dan memberi hadiah kepada penangan resiko, dan belajar dari keberhasilan dan kesalahan.
Sony :  Kunci keberhasilan dalam semua hal adalah sains dan teknologi dimana untuk seluruh pemasar tidak pernah mengikuti apa yang pernah dilakukan oleh orang lain. Konsep kami selalu adalah memberikan kenyamanan baru, metode baru, keuntungan baru kepada pelanggan dengan teknologi kami.

Peranan manajemen dalam hal ini bukan hanya mendorong terciptanya produk baru, akan tetapi juga menciptakan sistem yang menjamin bahwa produk yang dikembangkan akan menggunakan teknologi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Artinya perspektif pengembangan teknologi yang digunakan oleh korporasi tidak saja dari sisi produk, akan tetapi harus mempertimbangkan kenyamanan dan kebutuhan pelanggan.

10.4.        Memantau Lingkungan

Perusahaan akan terus-menerus memantau perubahan lingkungan sehingga dapat memantau faktor eksternal dan mengidentifikasi lingkungan  dalam memanfaatkan pengembangan produksi perusahaan.
·                           Pengembangan Teknologi
Motorolla menyediakan secara khusus intelijen mereka dalam menyiapkan teknologi yang layak diadopsi; teknologi yang sedang berkembang, dimana Motorolla dapat menyusun “technology roadmap” (rute perkembangan teknologi) sehingga bisa bekerjasama dengan produk baru mereka. Dalam hitungan ini mereka dapat menghitung berapa biaya yang dikeluarkan, keuntungan yang akan didapat, dan bagian mana dari teknologi yang dikembangkan yang merupakan bagian daripada kompetisi. Salah satu cara yang ditempuh oleh pengusaha besar adalah dengan menyediakan R&D melekat pada korporasinya.
·                           Dampak Stakeholder Terhadap Inovasi 
Berbagai stakeholder seperti: konsumen, pemasok, dan distributor adalah sumber daripada segala bentuk perubahan dan perbaikan. Kelompok ini harus mendapat keuntungan maksimal dari teknologi yang sedang dikembangkan.
·                           Lead User
Lead user adalah perusahaan, organisasi atau individu yang berada di gugus depan dan menentukan trend, mereka mempunyai kepentingan dan biasanya berada di atas pemakai rata-rata. Biasanya untuk alat-alat kesehatan, rumah sakit menjadi lead user. Lead team di suatu perusahaan biasanya berjumlah dari 4-6. Proses yang ditempuh biasanya terdiri dari:
1.                  Meletakkan dasar : Mengidentifikasi pasar sasaran dan bentuk inovasi yang diinginkan.
2.                  Menentukan trend : Mengidentifikasi teknologi yang sedang berkembang dan kemudian menentukan batasan teknologi yang akan digunakan.
3.                  Mengidentifikasi lead user : Tim menentukan orang atau kelompok yang  mengerti akan teknologi yang sedang dikembangkan dan mengerti kebutuhan mereka.
4.                  Mengembangkan penyelesaian : Tentukan workshop selama 2-3 hari untuk beberapa kelompok orang perihal teknologi yang sedang dikembangkan.
·                           Market Research
Cara yang paling klasik dan tradisional dalam memahami tuntutan pasar adalah dengan membuat riset pasar. Dalam hal ini harus selalu dibedakan antara teknologi yang diturunkan dari keinginan pelanggan dengan kebutuhan pasar yang sesungguhnya. Artinya bagaimanapun perusahaan harus selalu dapat mengindentifikasi produk baru mana yang dapat menghasilkan pendapatan pada perusahaan.
Contoh : Ford kurang percaya adanya pasar karena produk tidak muncul. Industri mobil sangat mempercayai nilai historis bahwa didapat pangsa pasar yang besar untuk industri mobil. Kami tidak dapat membuktikan bahwa ada pasar untuk minivan karena tidak ada catatan sejarah untuk produk seperti itu. Di Detroit, sejumlah dana telah dikeluarkan untuk mengembangkan produk yang telah ada, dan sejumlah dana telah dikeluarkan dalam survei selera konsumen atas produk yang ada. Dalam 10 tahun terakhir tidak satupun dari ibu rumah tangga yang menanyakan produk minivan.

Percaya kepada konsumen memang hal yang baik. Adanya customer driven tentunya mengajarkan perusahaan untuk selalu memasang telinga terhadap kebutuhan pelanggan. Akan tetapi terlalu mempercayai apa yang dibutuhkan pelanggan saja,dapat menghambat berkembangnya teknologi yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Dalam kaitan ini dikenal adanya technological discontinuity. Ini menunjukkan bahwa kegagalan perusahaan pemimpin dalam hal mengembangkan teknologi bukan karena mereka tidak menguasai teknologi akan tetapi karena mereka terlalu mendengar apa yang dibutuhkan pelanggan mereka atas produk yang telah ada.

·                           Percobaan Produk Baru
Perusahaan yang telah mengadopsi teknologi baru pada barang dan jasa tertentu dapat memilih sasaran tertentu pada pasar; kemungkinan mana yang berhasil dan tidak berhasil. Seiko misalnya; melakukan percobaan dengan cara yang sederhana. Seiko menghasilkan beratus model jam tangan yang diperkenalkan kepada pelanggan. Kemudian model yang mengalami pertumbuhan pesat dipilih untuk dikembangkan. 
Sementara Microsoft dikenal dengan kemampuannya merubah arah  pemakaian peralatan dalam komputer. Ketika Microsoft membeli DOS (Disk operating system) kemudian mengintegrasikannya ke dalam program Windows maka terjadi revolusi pemakaian dalam PC. DOS akhirnya hanya digunakan untuk mengaktifkan Windows, dan lebih dari itu Micosoft mengintegrasikan Windows dengan Internet Explorer sehingga terjadi integrasi pemakaian. Dengan cara seperti ini dia dapat bersaing dengan Netscape. Walau harus dicatat bahwa sekarang sedang terjadi peperangan yang kuat antara Windows dengan Linux; antara pemakai yang senang membuat perencanaan kebutuhannya dengan yang disediakan; antara Linux dengan Micosoft.


10.5.              Lingkungan Internal

Berbagai pertanyaan dapat diajukan sehubungan dengan kondisi internal perusahaan:
1.            Apakah perusahaan mengembangkan sumberdaya baru untuk menerapkan ide baru.
2.            Apakah manajer memperkenankan percobaan terhadap barang dan jasa baru.
3.            Apakah perusahaan mentolerir adanya kesalahan.
4.            Apakah pelanggan menginginkan sesuatu yang baru atau sesuai dengan kebutuhan mereka.
5.            Apakah mudah membentuk tim proyek.


·                           Isu Alokasi Sumberdaya
Setiap pengembangan teknologi selalu berkaitan dengan pertanyaan seberapa besar dana yang harus dialokasikan. Biasanya dana yang akan dialokasikan ditentukan terlebih dahulu, biasanya 5 persen dari total penjualan.
Di samping isu dana, isu waktu memasarkan juga menjadi permasalahan. Dalam isu ini terkandung persoalan bahwa bagaimanapun teknologi pada akhirnya tidak lepas dari pemasalahan ditiru. Oleh karena itu selalu dipertimbangkan kapan baiknya memperkenalkan ke pasar dan berapa lama rentang waktu yang dibutuhkan untuk tetap menjaga bahwa teknologi tidak dapat ditiru. Kalaupun ditiru sudah dipersiapkan langkah untuk mengantisipasinya.
·                           Product Versus Process R&D
Dalam perusahaan mungkin muncul permasalahan apakah mengutamakan perbaikan sarana produksi atau memperkenalkan inovasi pada produk baru. Artinya, memperbaiki fasilitas produksi (fasilitas manufaktur) juga dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan. Dalam hal ini diyakini ada hubungan antara aliran kas masuk dengan  inovasi dalam produk.
·                           Sumber Teknologi
Sumber teknologi dapat dibeli maupun dibuat. Dalam mempertimbangkan apakah teknologi dibeli ataukah dibuat harus dipertimbangkan siklus teknologi yang akan digunakan. Dalam hal menghadapi technology discontinuity maka perusahaan dapat mempertimbangkan untuk membeli saja daripada membuatkan.
Membeli teknologi, outsourcing technology dapat dilakukan apabila;
1.            Teknologi berkontribusi rendah terhadap competitive advantage  perusahaan.
2.            Pemasok mempunyai teknologi yang tepat.
3.            Teknologi pemasok lebih baik dan lebih murah sehingga mudah untuk diintegrasikan dengan sistem yang telah ada.
4.            Strategi perusahaan didasarkan kepada sistem rancangan, pemasaran, distribusi, dan pelayanan tidak kepada manufaktur.
5.            Proses pengembangan teknologi membutuhkan keahlian khusus
6.            Proses pengembangan teknologi membutuhkan orang dan sumberdaya yang baru.
Pemakaian suatu paket teknologi tidak lepas dari pertimbangan bagaimana dampaknya terhadap produk maupun penerimaan yang diperoleh. Kaitan ini dapat dilihat pada gambar berikut.


Gambar 10.1.  Pertimbangan Pemakaian Suatu Paket Teknologi

Sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 10.1., tahapan inovasi ataupun pemakaian teknologi baru untuk menghasilkan satu produk tidak serta-merta mendatangkan penerimaan yang memadai bagi perusahaan; artinya aliran kas masih negatif. Setelah fase ini dilewati barulah perlahan-lahan perusahaan mendapatkan aliran kas yang memadai sehingga dapat menerima keuntungan. Akan tetapi tiba masanya penggunaan teknologi juga akan berakhir pada keuntungan yang menurun, sampai memaksa perusahaan menggunakan atau mengupayakan penggunaan teknologi yang baru lagi.

10.6.        Pentingnya Kompetensi Teknologi

Perusahaan yang melakukan akuisisi biasanya mengalami kendala ketika mereka tidak mempunyai kemampuan dalam pengembangan teknologi yang akan digunakan dalam proses produksi. Perusahaan seperti ini harus mempunyai kemampuan absorpsi (absorptive capacity); kemampuan perusahaan untuk menilai, mengasimilasi dan menggunakan pengetahuan luar yang baru agar perusahaan dapat meningkatkan kapasitas dan produktivitasnya. Sementara itu perusahaan yang membeli teknologi harus mempunyai kemampuan untuk menggunakannya (technological competence) agar dapat dipergunakan.
·                           Implementasi Strategi
Perusahaan yang berencana menerapkan suatu teknologi harus memastikan bahwa sistem dan budaya perusahaan sesuai dengan teknologi tersebut. Dana yang tersedia harus menjamin pemakaian teknologi dimaksud, sementara proses yang ada juga harus diperbaiki, dan inovasi yang akan dilakukan harus berinteraksi dengan perusahaan secara keseluruhan.
Ada 6 tahapan  yang harus dilalui:
1.                  Penciptaan ide. Konsep produk baru harus terdefenisikan secara jelas.
2.                  Konsep skrining. Teknik skrining jelas harus dilakukan untuk menguji  validitas dan kesempatan pasar dari pemakaian teknologi baru. Studi pendahuluan dilakukan guna mengidentifikasi kesempatan yang akan diperoleh.
3.                  Rancangan awal. Rancangan awal produk yang akan diperkenalkan harus mendapat spesifikasi yang jelas.
4.                  Membangun prototipe dan pengujian. Keberfungsian produk harus dihasilkan untuk berbagai pengujian yang akan dilakukan.
5.                  Rancangan final dan percontohan produk. Rancangan awal dan produk akhir dalam jumlah terbatas dihasilkan guna melakukan uji pasar yang akan dilakukan oleh para pemasar.
6.                  Pengembangan bisnis baru. Seluruh komponen perusahaan harus terdorong untuk memperkenalkan produk baru ke pasar.

10.7.              Mengembangkan Kultur Entrepreneur Yang Inovatif

Manajemen harus mampu mengembangkan kultur yang dapat mendorong terciptanya inovasi dalam perusahaan. Roger mengungkapkan ciri-ciri organisasi yang mempunyai kultur inovatif:
1)                  Sikap positif terhadap perubahan
2)                  Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi
3)                  Kompleksitas
4)                  Stuktur informal
5)                  Keterhubungan
6)                  Organizational slack (sumberdaya yang tidak digunakan)
7)                  Ukuran yang besar
8)                  Sistem yang terbuka.

Perusahaan yang banyak dikenal berhasil menggunakan teknologi seperti 3M dan Texa Instrument, diakui mempunyai kultur yang berbeda. Untuk perusahaan-perusahaan ini didapat tahapan sebagai berikut:
·               Pertama. Karyawan lebih didedikasikan kepada satu proyek khusus daripada perkembangan teknologi secara umum.
·               Kedua. Seluruh karyawan lebih terfokus bertanggung-jawab terhadap proses penemuan teknologi secara keseluruhan.
·               Ketiga. Kelompok merupakan bagian yang terpisah dari perusahaan secara keseluruhan, sehingga lebih independen, bebas dari tekanan jangka pendek, diberi imbalan yang berbeda, kelayakannya berbeda, dan mempunyai akses kepada pengambil keputusan.

Organisasi Untuk Inovasi: Entrepreneur Korporasi
Suatu organisasi selayaknyalah mampu melahirkan inovasi. Guth dan Ginsburg menamai inovasi ini sebagai “kelahiran bisnis baru dalam organisasi yang telah ada yaitu inovasi internal; dan transformasi organisasi melalui pembaharuan ide kunci yang dibangun yaitu pembaharuan strategis”.  Perusahaan yang ingin membangun inovasi dan kreatifitas haruslah melakukan  perubahan terhadap organisasinya.
Burgelman menunjukkan adanya dua hal yang dipertimbangkan dalam penggunaan strategi;
1)            Kepentingan strategis bisnis baru terhadap korporasi ataupun perusahaan
2)            Keterhubungan  unit-unit  organisasi kepda perusahaan.

Bila suatu korporasi mempertimbangkan membuka perusahaan (venture) atau entrepreneurship yang baru, terdapat berbagai pilihan dengan  mempertimbangkan keterkaitan operasional dan pentingnya strategi. Kombinasi kedua faktor tersebut dapat berada dalam tiga kondisi yaitu;
ü   berhubungan kuat
ü   sebagian berhubungan
ü   tidak berhubungan
Masing-masing hubungan ini dapat digambarkan sebagai berikut.


Strategic    Importance
Operational   Relatedness

Very Important
Uncertain
Not Important
Unrelated
3
Special Business Units
6
Independent Business Units
9
Complete Spin – Off
Partly Related
2
New Product Business Department
5
New Venture Division
8
Contracting
Strongly Related
1
Direct Integration
4
Micro New Ventures Department
7
Nurturing and Contracting

Gambar 10.2.  Keterkaitan Operasional dan Pentingnya Strategi

Sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 10.2., terdapat dua sisi yaitu keterkaitan operasional dan pentingnya strategi. Keterkaitan menunjukkan bagaimana suatu bisnis berkaitan satu sama lain; bilamana terkait maka ketergantungannya tinggi. Sedangkan pentingnya strategi menunjukkan bagaimana perusahaan melihat masa depan.
Dengan mempertimbangkan hal ini maka didapat berbagai kemungkinan yang akan dilakukan oleh perusahaan:
1)                  Direct Integration. Perusahaan baru yang mempunyai keterkaitan erat dengan perusahaan lain harus menjadi bagian daripada perusahaan yang lebih besar. Artinya, integrasi menjadi pilihan perusahaan yang demikian, sehingga pilihan menjadi  bagian langsung (direct integration) penting.
2)                  New Product Business Department. Perusahaan sangat membutuhkan kebutuhan strategi, akan tetapi operasi perusahaan mempunyai keterkaitan parsial. Oleh karena itu perusahaan dapat berbagi keahlian dan kapabilitas dalam mengembangkan produk baru.
3)                  Special Business Units. Perusahaan tidak mempunyai keterkaitan operasional, sementara di sisi lain perusahaan mempertimbangkan pentingnya  strategi, oleh karena itu perusahaan mempunyai pilihan mendirikan special business unit.
4)                  Micro New Venture Department. Korporasi dalam hal ini mempertimbangkan bahwa barang dan jasa yang dihasilkan berkaitan erat, namun belum ditemui apakah ada kaitan pentingnya dengan strategi. Oleh karena itu korporasi biasanya membentuk devisi kecil, digunakan untuk menggodok berbagai kepentingan penemuan ide.
5)                  New Venture Division. Perusahaan hanya berkaitan sebahagian dengan  korporasi sedangkan kepentingan strategi tidak jelas maka pilihannya adalah membentuk devisi baru.
6)                  Independent Business Unit. Sama sekali kegiatan operasional perusahaan tidak terkait dengan korporasi, sementara pentingnya strategi tidak penting. Maka pilihan korporasi adalah menjadikan perusahaan baru menjadi independent business unit.

7)                  Nurturing and Contracting. Perusahaan mempunyai keterkaitan dengan  korporasi, akan tetapi secara strategi tidak mempunyai kaitan maka pilihannya dapat berupa memisahkan perusahaan dari korporasi, akan tetapi korporasi tetap memberikan dukungan kepada perusahaan baru tersebut.
8)                  Contracting. Keterkaitan operasional perusahaan dengan korporasi kecil, maka pilihannya dapat menjadikan perusahaan baru menjadi kontraktor. Akan tetapi dengan satu catatan bahwa perusahaan baru tetap memberikan nilai tambah kepada  korporasi secara keseluruhan.
9)                  Complete Spin-Off. Keterkaitan operasional perusahaan tidak ada sama sekali dengan korporasi, sementara kepentingan strategi juga tidak penting, maka perusahaan baru yang seperti ini lebih baik berada di luar korporasi sama sekali.