Senin, 16 Mei 2011

PEMANTAPAN TAGANA KHUSUS ANGKATAN III DAN IV TAHUN 2011






PEMANTAPAN TAGANA KHUSUS ANGKATAN III DAN IV TAHUN 2011


Untuk mengurangi resiko bencana, Kemensos RI telah mengembangkan pendekatan community base disaster management, salah satunya melalui Tagana. Dengan jumlah yang telah mencapai 32.071, Tagana sangat banyak mewarnai penanggulangan bencana di Indonesia. Tidak hanya mengharap kuantitas yang besar tapi juga peningkatan kualitas profsionalismenya. Untuk meningkatkan kualitas profesionalisme dan skill Tagana diantaranya melalui kegiatan pelatihan keahlian. Pemantapan Tagana Khusus (Tagsus) merupakan jawaban peningkatan profesionalisme tersebut maka untuk meningkatkan kualitas profesionalisme tersebut, Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) mengadakan Pemantapan Tagana Khusus Angkatan III dan IV Tahun 2011 di Evergreen Hotel, Cisarua, Bogor, yang berlangsung selama 5 hari sejak tanggal 2 Mei 2011 dan berakhir pada tanggal 6 Mei 2011. 


Sekitar 159 peserta Tagsus tersebut berasal dari 33 provinsi, yang dalam kegiatannya didampingi oleh instruktur dari Kopassus, praktisi dan akademisi lingkungan Kemensos RI dan narasumber-narasumber yang handal. Acara yang dibuka langsung oleh staff ahli menteri sosial bidang otonomi daerah Drs. Chazali Husni Situmorang, APT., M.Sc., PH. ini menyampaikan harapan agar pelatihan ini menghasilkan peserta yang mempunyai attitude, knowledge, dan skill yang lebih handal dan yang memiliki wawasan nasional, daya juang serta jiwa korsa yang baik. Berbeda dengan pemantapan Tagsus sebelumnya, pemantapan Tagsus angkatan III dan IV tahun 2011 ini, lebih diarahkan kepada spesifikasi “dapur umum dan psikososial”, hal ini tentu sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan tugas utama penanggulangan bencana di bidang perlindungan sosial. Dihari terakhir pemantapan Tagsus III dan IV, peserta lebih banyak melakukan praktek tentang apa yang harus mereka lakukan saat dan pasca bencana terjadi. Sebagai contoh, peserta diharapkan mampu menganalisis tentang apa yang dirasakan oleh korban bencana pasca bencana terjadi, begitupun yang diarahkan dalam spesifikasi dapur umum, peserta diajarkan bagaimana dapat survive di lingkungan tanpa makanan dan bergerak cepat untuk memenuhi kebutuhan pangan korban bencana.

Diharapkan juga pemantapan Tagsus angkatan III dan IV, dapat meningkatkan kapasitas diri, sebagai ajang konsolidasi dan tempat saling tukar informasi serta pengalaman dan untuk merefleksikan diri tentang apa yang sudah dilakukan dan yang harus dilakukan, dan bagaimana menghadapi dunia profesionalitas penanggulangan bencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar