Rabu, 11 Mei 2011

Karang Taruna Lesu, Tapi Eksis

Ketua Karang Taruna Nasional Taufan EN Rotorasiko mengakui, saat ini karang taruna kurang diminati dan dianggap mati suri karena nyaris tidak lagi semarak berkegiatan. Salah satu penyebabnya adalah telah dibubarkannya Departemen Sosial (Depsos) oleh mantan Presiden Abdurrahman Wahid yang selalu menaungi karang taruna.

Demikian diungkapkan Taufan saat menjadi pembicara pada diskusi Semangat Indonesiaku-Membangun Kesadaran Multikultural, Kompas, Kamis (10/3/2011) di Jakarta. Namun, lanjut dia, meski sempat dibubarkan, di tingkat daerah karang taruna tetap eksis karena masih menjadi organisasi pemuda yang mewadahi mereka beraktualisasi.

"Di daerah karang taruna dapat terus eksis karena merupakan satu-satunya organisasi kepemudaan yang menjadi wadah mereka dalam berorganisasi, mengelola, dan mengatasi masalah yang terjadi," ujar Taufan.
Namun, dia menyayangkan, sampai saat ini salah satu kekurangan Karang Taruna Nasional adalah belum adanya data pasti jumlah anggota karang taruna seluruh Indonesia. Menurutnya, anggota Karang Taruna Nasional minimal mencapai lima juta orang.

"Dari 7.700 desa di seluruh Nusantara, dan jika 60 anggota di setiap desa, saya perkirakan anggota Karang Taruna Nasional saat ini minimal ada lima juta orang," kata Taufan.

Kini, guna mengangkat kembali citra dan semangat anggota karang taruna, pada April 2011 mendatang Karang Taruna Nasional berencana menggelar Rapat Kerja Nasional di Bali.

"Kami berharap konsep Taruna Wirausaha tersebut bisa memberi wawasan dan motivasi baru kepada para pemuda untuk berwirausaha guna menekan tingkat pengangguran di usia produktif,"  mungkin hal ini menjadi wancana bagi kita, untuk bisa berdiri tegak dengan beban sosial kepemudaan yang konflic mudah mudahan kita mampu berbuat sesuatu kami dari sini di Jl, Cempaka Wangi II No 17 bergerak dalam satu tekat dengan segenap usha yang berwira,

tersadar semua oleh kita permasalahan yasng klise asntara ada dan tiada keberadaan anggota karang taruna ini disebabkan oleh prilaku dan tuntutan jaman yang serba instan dan ekonomis memicu kurangnya kreatifitas dan inofasi pemuda dalam berkloberasi dengan lingkungan sekitar:

Kenapa Karang Taruna Lesu, tapi Eksis
Kau........................ Janganlah berpikir wahai Pemuda - Pemudi Bangsa.....!!!
Lesu : (Lankang Eksis Selalu Uang)
Eksis:( Esitisitas Kelompok Sosial Itung Salery ) 
ketika ada program dan kertas bernilai  semuanya berpola Materialistis berpikiran Liberalis yang Kapitalisme saat bersuara seakan sang Motofator saat Aksi bagai Nahkoda. ini semua karna duit" yang menjadi permasalahan umum yang membudaya,

Kami Karang Taruna Bermunajad
DUIT Bagi kami adalah:
Doa Ikhlas kami menuju kemakmuran diatas Usaha yang kami jalani berdasarkan Ilmu apa yang kami dapat dari kehidupan yang selalu sehat dalam lindungan Sang Maha Kuasa yang akhirnya Tenaga Kami tidak sia sia demi bangsa dan negara


Tidak ada komentar:

Posting Komentar